Hakekat Perjalanan Cinta
Sebagai seorang Muslim, pertama-tama kita harus memberikan cinta kepada Allah dalam segala hal.
Cinta untuk Allah subhanahu wata'ala ditunjukkan melalui tindakan dan praktik yang sesuai dengan tuntunan Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam.
Cinta untuk Allah subhanahu wata'ala ditunjukkan melalui tindakan dan praktik yang sesuai dengan tuntunan Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam.
Jika kita melakukan latihan sesuai petunjuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, maka ketahuilah bahwa itu adalah bagian dari cinta kita kepada Allah subhanahu wata'ala.
Allah Subhanahu wata'ala berkata dalam Surah Ali Imran ayat 31:
Katakan, "Jika kamu mencintai Allah, ikut aku, Allah akan mencintai dan mengampuni dosamu." Allah itu pemaaf, penyayang.Tentu saja, jika kita mencintai Allah Subhanahu wata'ala, kita mengikuti dan melaksanakan syari'at yang dibawa oleh Rasulullah, sallallahu alaihi wasallam. Ini adalah bukti konsekuensi dari cinta kita kepada Allah subhanahu wata'ala.
Seperti yang telah kami jelaskan di atas, cinta bahwa Allah membangun berkat Allah atas kami, Subhanahu Wata'ala, akan membawa kebajikan yang sangat berharga.
Jika kita membangun cinta kita untuk Allah, itu akan sangat damai. Ini disebut manisnya iman.
Rasulullah (ﷺ) mengatakan dalam hadis yang diceritakan oleh para sahabat nabi Anas bin Malik radhiallahu 'anhu:
Tiga hal, ketika menyangkut seorang muslim, maka dia akan merasakan dan mendapatkan manisnya iman, yaitu:
Ia harus terlebih dahulu mencintai tuhannya dan utusannya dari orang lain. Ia harus mencintai seseorang karena Allah dan ia harus membenci ketidakpercayaan setelah Allah menyelamatkannya dari ketidaksetiaannya dan bagaimana ia membenci ketika ia dilemparkan ke neraka. (HR Al-Bukhari 16 dan Muslim No. 43).
0 Response to "Hakekat Perjalanan Cinta"
Post a Comment